The struggle is different
Segala hal yang dituliskan dibawah ini bersifat opini yang muncul dari pemikiran gua. Jangan dianggep bener, tapi kalau opini ini mau didebatin juga gua tetep batu sih wkwkwk.
Seseorang yang cantik tidak akan terpikirkan untuk mencari, semuanya datang sendiri begitu saja. Tidak akan terpikirkan untuk mengenal orang baru, orang di luar lingkungannya, karena semua yang kenal dia akan datang dengan sendirinya. Otomatis dia pun tidak akan mengalami perjuangan dalam mengenal seseorang dari 0, hahaha. Di suatu lingkungan, orang-orang cantik ini akan menjadi orang yang akan menarik, diperhatikan seluk beluknya, dilihat kualitasnya. Sedangkan orang-orang yang biasa saja, tidak menarik, tidak akan ada yang memperhatikan seluk beluknya, apalagi melihat kualitasnya. Kalaupun orang biasa ini memiliki kualitas baik di luar fisiknya, tidak akan terlihat, karena lingkungan sudah memprioritaskan perhatiannya kepada ia yang cantik, ia yang menarik. Orang biasa saja hanya memiliki sedikit kesempatan untuk menunjukkan kualitas baik di luar fisiknya, sehingga dia semakin terlihat biasa saja. Katakanlah, masih ada orang 'objektif' yang melihat seseorang tidak dari fisiknya, namun dari kualitas lain selain fisik, tetap saja, orang biasa ini sudah terlanjur tertutup kesempatannya karena lingkungan sudah menentukan prioritasnya untuk memperhatikan orang-orang cantik, kecuali kalau orang yang 'objektif' mau menelusuri lebih dalam dan tidak terpengaruh apa yang diprioritaskan orang lain di lingkungan itu. Tapi tetap 1:1.000.000 alias jarang ada orang se'objektif' itu. Ada yang bilang, cantik itu sendiri adalah sesuatu yang relatif tanpa indikator. Tapi ketika ada sekumpulan mayoritas yang berkata seseorang yang bernama A cantik, lalu ada 1 orang yang berkata "A itu jelek", setidaknya seseorang dari dalam mayoritas pasti akan mempertanyakan "selera lu aneh", begitu pun sebaliknya bila ada sekumpulan mayoritas yang berkata seseorang yang bernama B jelek, hahaha. Jadi disini pun terbukti bahwa cantik itu mutlak.
Kenapa kata-kata yang dituliskan secara terus menerus di sini adalah 'cantik' bukan 'ganteng atau 'good looking' yang lebih gender neutral? Karena memang yang terbebani dalam masalah 'daya tarik' yang diomongin dari tadi itu ya para perempuan. Tidak bermaksud patriarkis, tapi stigma manusia-manusia disini dari sananya begitu, laki-laki yang harus berusaha menunjukan ketertarikan sebagaimana perempuan yang harus berusaha untuk menjadi menarik. Kalau ada perempuan yang menunjukkan ketertarikan secara frontal, dengan stigma seperti tadi, ya perempuan itu akan dicap menel, genit, turun harga diri. Gua sendiri juga sangat tidak menyukai stigma ini, tapi gimana lagi, terkadang semua hal tiba-tiba memiliki normanya sendiri, walau terkadang hal tersebut tidak salah untuk dilakukan dan juga tidak salah bila tidak dilakukan. Sadar atau gasadar, stigma ini ada. Mau gamau, harus menyesuaikan dengan stigma yang ada. Yaudahlah. Sabar aja. Berdoa semoga ada orang 1:1.000.000 tadi dateng menampakkan dirinya di depan mata gua hahahaha.
Gimana? Udah baca semuanya? Kalau lu ga setuju, ada kemungkinan lu termasuk bagian dari 'lingkungan' atau mungkin termasuk bagian dari 'orang cantik'. HAHAHA canda. Gapapa bgt kok klo ga setuju.
Komentar